21 Strategi pembantu klien dalam mengambil keputusan. Kemampuan dalam mengambil keputusan adalah sangat penting bagi klien untuk menyelesaikan masalah kegawatdaruratan terutama yang berhubungan dengan kebidanan. Dalam konseling pengambilan keputusan mutlak diambil oleh klien, bidan hanya membantu agar keputusan yang diambil
Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah suatu proses pertukaran informasi yang hanya dilakukan antara dua orang, seperti orang tua dengan anak, suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya sehingga stimulus, pemaknaan dan umpan baliknya langsung bisa interpersonal merupakan suatu bentuk komunikasi antara dua individu atau sedikit individu, yang saling berinteraksi, saling memberikan umpan balik satu sama lain. Komunikasi interpersonal berperan untuk saling mengubah dan mengembangkan. Perubahan tersebut melalui interaksi dalam komunikasi, saling memberi inspirasi, semangat dan dorongan sehingga mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan sikap seseorang sesuai dengan topik yang dikaji interpersonal adalah pertukaran informasi antara seseorang dengan seseorang lainnya atau biasnya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Komunikasi interpersonal sangat penting, karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Komunikasi dialogis adalah komunikasi yang memungkinkan terjadinya pergantian bersama mutual understanding dan empati. Komunikasi interpersonal dibandingkan dengan komunikasi lainnya, dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku Komunikasi Interpersonal Berikut definisi dan pengertian komunikasi interpersonal dari beberapa sumber bukuMenurut Arni 2005, komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Menurut Mulyana 2000, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya. Menurut Effendy 2001, komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan dua orang atau diantar sekelompok kecil orang dengan beberapa efek dan umpan balik seketika. Menurut Maulana dan Gumelar 2013, komunikasi interpersonal adalah suatu proses komunikasi yang bersetting pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus yang berupa informasi atau Devito 1997, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas di antara mereka, misalnya percakapan seseorang ayah dengan anak, sepasang suami istri, guru dengan murid, dan lain Wood 2013, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan dua orang atau lebih dengan interaksi secara tatap muka ataupun bermedia, dan biasanya feedbacknya langsung Komunikasi Interpersonal Menurut Wood 2013, komunikasi interpersonal memiliki karaktersistik atau aspek-aspek tersendiri yang membedakan dengan jenis komunikasi lainnya, yaitu sebagai berikut Selektif. Kita tidak mungkin berkomunikasi secara akrab dengan semua orang yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kita berusaha untuk membuka diri seutuhnya hanya dengan beberapa orang yang dikenal Dikatakan bersifat sistemis karena ia terjadi dalam sistem yang bervariasi. Komunikasi terjadi dalam konteks yang mempengaruhi peristiwa dan makna yang melekat terhadapnya. Terdapat banyak sistem yang melekat pada proses komunikasi interpersonal. Setiap sistem mempengaruhi apa yang kita harapkan dari orang lain. Cara manusia berkomunikasi sangat beragam dan bervariasi. Unik. Pada tingkatan yang paling dalam komunikasi interpersonal sangat unik, pada interaksi yang melampaui peran sosial, setiap orang menjadi unik dan oleh karena itu menjadi tidak Komunikasi interpersonal adalah proses yang berkelanjutan. Hal ini berarti komunikasi senantiasa berkembang dan menjadi lebih personal dari masa ke masa. Hubungan persahabatan dan hubungan romantis dapat tumbuh lebih dalam atau lebih renggang seiring berjalannya waktu. Hubungan dalam lingkungan kerja juga dapat berkembang dari masa ke masa. Transaksional. Pada dasarnya, komunikasi interpersonal adalah proses transaksi antara beberapa orang. Ketika bercerita sesuatu yang menarik pada seorang teman, ia tertawa. Ketika atasan anda di kantor menjelaskan sebuah gagasan, anda mengangguk sebagai tanda kalau anda paham. Ketika anda dimarah orang tua, bisa jadi kepala anda tertunduk sebagai tanda rasa bersalah. Individual. Kita mengetahui bahwa bagian terdalam dari komunikasi interpersonal melibatkan manusia sebagai individu yang unik dan berbeda dengan orang personal. Komunikasi interpersonal membantu perkembangan pengetahuan personal dan wawasan kita terhadap interaksi manusia. Agar dapat memahami keunikan individu, kita harus memahami pikiran dan perasaan orang lain secara personal. Menciptakan makna. Komunikasi interpersonal adalah berbagi makna dan informasi antara dua belah pihak. Kita tidak hanya bertukar kalimat, tetapi juga saling berkomunikasi. Kita menciptakan makna seperti kita memahami tujuan setiap kata dan perilaku yang ditampilkan oleh orang Komunikasi Interpersonal Komponen-komponen dalam komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi dapat dilihat pada gambar diagram di bawah iniAdapun penjelasan dari masing-masing komponen komunikasi interpersonal tersebut adalah sebagai berikut Devito, 1997a. Pengirim-Penerima Komunikasi interpersonal paling tidak melibatkan dua orang, setiap orang terlibat dalam komunikasi interpersonal memfokuskan dan mengirimkan serta mengirimkan pesan dan juga sekaligus menerima dan memahami pesan. Istilah pengirim-penerima ini digunakan untuk menekankan bahwa, fungsi pengirim dan penerima ini dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi interpersonal, contoh komunikasi antara orang tua dan Encoding-Decoding Encoding adalah tindakan menghasilkan pesan, artinya pesan-pesan yang akan disampaikan dikode atau diformulasikan terlebih dahulu dengan menggunakan kata-kata simbol dan sebagainya. Sebaliknya tindakan untuk menginterpretasikan dan memahami pesan-pesan yang diterima, disebut juga sebagai Decoding. Dalam komunikasi interpersonal, karena pengirim juga bertindak sekaligus sebagai penerima, maka fungsi encoding-decoding dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi antar Pesan Pesan merupakan hasil encoding. Pesan adalah seperangkat simbol-simbol baik verbal maupun non verbal, atau gabungan keduanya, yang mewakili keadaan komunikator untuk menyampaikan informasi kepada pihak lain. Dalam aktivitas komunikasi, pesan itulah yang disampaikan oleh komunikator untuk diterima dan diinterpretasi oleh Saluran Saluran ini berfungsi sebagai media dimana dapat menghubungkan antara pengirim dan penerima pesan atau informasi. Saluran komunikasi personal baik yang bersifat langsung perorangan maupun kelompok lebih persuasif dibandingkan dengan saluran media massa. Hal ini disebabkan pertama, penyampaian pesan melalui saluran komunikasi personal dapat dilakukan secara langsung keadaan khalayak. Contoh dalam komunikasi antarpribadi kita berbicara dan mendengarkan saluran indra pendengar dengan suara. Isyarat visual atau sesuatu yang tampak seperti gerak tubuh, ekspresi wajah dan lain sebagainya.e. Gangguan atau Noise Gangguan atau noise terjadi di dalam komponen-komponen manapun dari sistem komunikasi. Noise merupakan apa saja yang mengganggu atau membuat kacau penyampaian dan penerimaan pesan, termasuk yang bersifat fisik, psikologis atau semantik. Adapun penjelasan dari masing-masing gangguan atau noise tersebut adalah sebagai berikut Gangguan Fisik. Gangguan ini biasanya berasal dari luar dan mengganggu transmisi fisik pesan, seperti kegaduhan, interupsi, jarak dan sebagainya. Gangguan Psikologis. Gangguan ini timbul karna adanya perbedaan gagasan dan penilaian subyektif di antara orang yang terlibat di antara orang yang terlibat dalam komunikasi seperti emosi, perbedaan nilai-nilai, sikap dan sebagainya. Gangguan Semantik. Gangguan ini terjadi kata-kata atau simbol yang digunakan dalam komunikasi, sering kali memiliki arti ganda, sehingga menyebabkan penerima gagal dalam menangkap dari maksud-maksud pesan yang disampaikan, contoh perbedaan bahasa yang digunakan dalam Umpan Balik Umpan balik memainkan peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi antarpribadi, karena pengirim dan penerima secara terus menerus dan bergantian memberikan umpan balik dalam berbagai cara, baik secara verbal maupun nonverbal. Umpan balik ini bersifat positif apabila dirasa saling menguntungkan. Bersifat positif apabila tidak menimbulkan efek dan bersifat negatif apabila Bidang Pengalaman Bidang pengalaman merupakan faktor yang paling penting dalam komunikasi antarpribadi. Komunikasi akan terjadi apabila para pelaku yang terlibat dalam komunikasi mempunyai bidang pengalaman yang Efek Dibanding dengan bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh untuk mengubah sikap, perilaku kepercayaan dan opini komunikasi. Hal ini disebabkan komunikasi dilakukan dengan tatap dan Tujuan Komunikasi Interpersonal Menurut Arni 2005, komunikasi interpersonal memiliki fungsi dan tujuan, antara lain yaitu sebagai berikuta. Menemukan diri sendiri Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku Menemukan dunia luar Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu sering kali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang Berubah sikap dan tingkah laku Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi Untuk bermain dan kesenangan Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pekan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan Untuk membantu Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain dan Tingkatan Komunikasi Interpersonal Menurut Wood 2013, berdasarkan prosesnya, komunikasi interpersonal dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu Model Linear. Model pertama dalam komunikasi interpersonal digambarkan sebagai bentuk yang linear atau searah, proses di mana seseorang bertindak terhadap orang lain. Ini adalah model lisan yang terdiri atas lima pertanyaan. Siapa?, apa yang dikatakan?, Sedang berbicara di mana?, berbicara pada siapa?, Apa dampak dari pembicaraan tersebut?.Model Interaktif. Model interaktif menggambarkan komunikasi sebagai proses di mana pendengaran memberikan umpan balik sebagai respon terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikan. Model Transaksional. Menekankan pada pola komunikasi yang dinamis dan berbagai peran yang dijalankan seseorang selama proses tingkatan dalam komunikasi interpersonal yaitu Wood, 2013 Komunikasi I-It. Dalam komunikasi I-it, interaksi antara kita dan orang lain sangat tidak personal, bisa dikatakan orang lain hanya sebagai objek. Membuat kita tidak mengakui keberadaan orang lain secara personal, melainkan hanya hanya bersifat kebendaan. Komunikasi I-You. Jenis yang paling banyak digunakan dalam interaksi sehari-hari. Kita memperlakukan orang lain lebih dari sekedar objek, tetapi kita sepenuhnya tidak menganggap mereka sebagai manusia yang I-Thou. Jenis komunikasi ini jarang terjadi dalam sebuah interaksi sosial, model ini sebagai bentuk tertinggi dalam interaksi manusia, karena di dalamnya manusia saling menguatkan dan menghargai keunikan Yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Menurut Wood 2013, faktor pendukung yang mempengaruhi keberhasilan komunikasi interpersonal adalah sebagai berikut Etika. Etika adalah cabang dari filsafat yang fokus pada prinsip moral dan aturan terkait perilaku. Etika menaruh perhatian pada masalah benar dan salah. oleh karena komunikasi interpersonal bersifat tidak dapat ditarik kembali, ia selalu memiliki dampak dalam etika antar manusia. Apa yang kita katakana dan apa yang kita lakukan berpengaruh terhadap orang lain. Dengan demikian, orang yang bertanggung jawab selalu berhati-hati dengan etika dalam komunikasi. Makna. Proses pemaknaan muncul dari bagaimana kita menginterpretasikan komunikasi. Dalam komunikasi interpersonal, seorang selalu menerjemahkan apa yang dikatakan oleh orang lain. Hubungan. Komunikasi interpersonal adalah cara utama untuk membangun dan memperbaiki sebuah hubungan. Bagaimana cara kita menangani masalah? Apakah dengan konfrontasi, menjauh, atau menggunakan strategi khusus untuk segera memperbaiki hubungan? Oleh karena komunikasi tidak memiliki makna intrinsik, kita harus membangkitkan pemahaman pribadi terkait menurut Devito 1997, hambatan-hambatan yang kemungkinan terjadi dalam komunikasi interpersonal dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu sebagai berikut Polarisasi. Polarisasi adalah kecenderungan untuk melihat dunia dalam bentuk lawan kata dan menguraikan dalam bentuk ekstrim baik atau buruk, positif atau negatif, sehat atau sakit, pandai atau bodoh. Orientasi intensional. Orientasi intensional mengacu pada kecenderungan untuk melihat manusia, objek dan kejadian sesuai dengan ciri yang melekat pada mereka. Sebaliknya, orientasi ekstensional adalah kecenderungan untuk terlebih dahulu memandang manusia, objek dan kejadiannya setelah itu memperhatikan cirinya. Dengan menggunakan orientasi akan cenderung diarahkan oleh apa yang dilihat memang terjadi dan bukan oleh ciri sekilas pandang. Potong Kompas. Merupakan kesalahan evaluasi dimana orang gagal mengkomunikasikan makna yang mereka maksudkan. William Haney mendefinisikannya sebagai pola salah komunikasi yang terjadi bila pengirim pesan dan penerima saling menyalahkan artikan makna pesan mereka. Potong kompas dapat mempunyai dua bentuk. Dalam bentuk yang pertama, di permukaan tampaknya ketidak-sepakatan padahal pada tingkat makna terjadi kesepakatan. Jenis kedua, di permukaan tampaknya kedua orang ingin sependapat karena mereka menggunakan kata-kata yang sama tetapi jika mengamati lebih cermat akan terlihat bahwa sebenarnya ada ketidak-sependapatan yang PustakaArni, Muhammad. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta Bumi Onong Uchjana. 2001. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung Citra Aditya H. Gumelar. G. 2013. Psikologis Komunikasi dan Persuasi. Jakarta 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta Professional Julia T. 2013. Komunikasi Interpersonal Interaksi Keseharian. Jakarta Salemba Humanika.
Bagi konselor pemula biasanya sangat tergoda untuk mengajukan pertanyaan dengan banyak. Jika ini anda laku-kan, maka anda perlu bertanya pada diri anda sendiri, "Apa tujuan saya bertanya kepada konseli?" Jika konselor terlalu banyak memberikan pertanyaan kepada konseli, maka tampak bahwa itu bukan proses konseling, tetapi proses interogasi, dan hal ini akan membuat konseli akan lebih tertutup dan menarik diri. Tujuan konseling antara lain adalah mengeksplorasi atau menggali permasalahan konseli. Tetapi eksplorasi ini tidak sepenuhnya di tangan konselor. Jika konselor terlalu banyak bertanya, ada kemungkinan bahwa konseli akan berbicara setelah ditanya oIeh konselor. Sehingga konseli akan menjawab sebatas apa yang ditanyakan oleh konselor. Pertanyaan yang terlalu banyak akan membahayakan hubungan antara konselor dan konseli. Sebab ada kemungkinan konselor bertanya sesuatu yang menyimpang dari apa yang diinginkan oleh konseli. Jika konselor akan mengajukan pertanyaan kepada konseli, maka harus jelas tujuan dan harapan jawaban yang sekiranya akan diberikan oleh konseli. Jika hal ini tidak dipikirkan, maka proses konseling akan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Ada dua katagori atau penggolongan pertanyaan. Dua katagori pertanyaan tersebut adalah "pertanyaan terbuka/open question dan "pertanyaan tertutup/closed question". Kedua macam pertanyaan itu dapat dipergunakan selama proses konseling dan sangat penting bagi anda untuk memahami perbedaan di antara keduanya. Pertanyaan tertutup Closed question adalah perta-nyaan yang mengarahkan pada jawaban yang spesifik. Dan biasanya jawaban yang diharapkan pun sangat pendek. Jawaban itu seperti, "Ya” atau “Tidak” Sebagai contoh "Apakah kau datang ke sini dengan naik bus?” atau, “Berapa lama anda tinggal di Surabaya?”. Selama proses konseling, anda bisa memberikan pertanyaan tertutup berulang kali, sebatas kebutuhan yang, spesifik. Hanya saja, setelah konseli memberikan jawaban, sebisa mungkin konseli didorong untuk memberikan jawaban lebihl lanjut. Pertanyaan tertutup yang diberikan oleh konselor sangat berbeda dengan pertanyaan yang disampaikan oleh jaksa penuntut di ruang pengadilan. Jaksa akan meminta jawaban yang langsung tanpa ada tambahan lain. Tetapi konselor bukan jaksa, konselor akan memberikan kebebasan bagi konseli untuk dapat berbicara lebih terbuka dan lebih dalam. Pertanyaan terbuka Open question adalah pertanyaan yang sangat berbeda dengan pertanyaan tertutup. Pertanya-an ini memberikPertanya-an konseli suatu ruPertanya-ang yPertanya-ang luass untuk menggali apa saja yang ada dalam dirinya serta mendorong konseli untuk lebih bebas. Jika konselor bertanya, "Apakah anda ke sini naik bus?" maka jawabannya akan “Ya atauTidak". Tetapi jika konselor bertanya, "Bagaimana cara anda bepergian ke sini?" Maka konseli mempunyai kebebasan untuk menjawab. Di bawah ini ada beberapa contoh perbedaan antara pertanyaan tertutup dengan pertanyaan terbuka. Contoh 1 . Tertutup Apakah anda marah? Terbuka Bagaimana perasaan anda? Contoh 2. Tertutup Berapa anak anda? Terbuka Bisakah anda ceritakan tentang anak-anak anda? Contoh 3. Tertutup Apakah anda sering berdiskusi dengan istri anda? Terbuka Bagaimana hubungngan anda dengan istri anda? contoh 4. Tertutup Apakah ayah anda menyuruh anda menemui saya? Terbuka Apa yang membuat anda datang kemari? Contoh 5. Tertutup Apakah perubahan itu mengganggu anda? Terbuka Bagaimana perubahan itu bisa mempengaruhi anda? Jika anda melihat. Pertanyaan tertutup yang diajukan oleh konselor maka tampak bahwa konseli tidak mempunyai kesempatan untuk mempergunakan imajinasinya dalarn memberikan jawaban. Jawaban yang diberikan akan sangat pendek dan tidak akan mendorong konseli untuk lebih kreatif dan berbagi informasi baru yang dipunyainya. Pertanyaan terbuka akan sangat berbeda dengan per-tanyaan tertutup. Sebab melalui perper-tanyaan terbuka seringkali konselor mendapatkan jawaban yang tidak terduga. Sebagai contoh, anda bertanya, "Ceritakan tentang anak-anak anda". Jawaban yang anda harapkan adalah jumlah anak konseli anda. Tetapi konseli anda bisa menjawab, "Anak-anak saya sangat cantkl. dan sangat bahagia", atau, "Anak-anak saya sedang tumbuh, saya dan suami saya sangat senang dapat hidup bersama mereka”. Dengan demikian jelas bahwa pertanyaan terbuka akan dapat memberikan berbagai macam jawaban. Hal ini tidak akan dapat diketahui oleh konselor sampai konseli menyatakannya dengan ungkapan verbal. Selain itu, pertanyaan terbuka lebih mengarahkan konseli untuk merasakan bahwa konselor memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya. Akan lain haInya jika konselor mempergunakan pertanyaan tertutup. Konseli akan merasa bahwa perta-nyaan itu hanya untuk kebutuhan konselor saja. Dalam pelaksanaan konseling, sebaiknya dihindari pertanyaan dengan mempergunakan kata tanya "Mengapa”. Hal ini dikarenakan, jika konselor mempergunakan kata tanya "Mengapa", pertanyaan itu cenderung untuk mengungkap pemikiran atau alasan-alasan konseli melakukan sesuatu. Tetapi tidak akan dapat mengungkap apa yang sedang terjadi dalam diri dan perasaannya. Pertanyaan tertutup cenderung untuk mengge-neralisasikan jawaban di luar. diri konseli, sehingga Jawaban itu tidak, tampak berasal dari diri konseli sendiri, dan terkadang tidak meyakinkan sehingga dapat dikatakan bahwa pertanyaan "Mengapa" itu cenderung menyudutkan atau merasionalkan. Dalam hal ini ada tiga tujuan mengajukan pertanyaan, yaitu; a untuk mendorong konseli agar terbuka dan tidak menutup diri, b untuk membantu konseli agar dapat lebih spesifik dan lebih konkrit; dan c untuk membantu konselor mendapatkan pemahaman yang jelas dari situasi konseli. Tujuan pertama dari membuat pertanyaan adalah agar konseli lebih terbuka dan tidak menutup diri. Hal ini telah dibicarakan dimuka. Sehingga memberikan pertanyaan terbuka akan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan pertanyaan tertutup. Tujuan kedua adalah untuk membantu konseli agar dapat lebih spesifik dan lebih konkrit. Konseli terkadang memberikan jawaban yang sangat umum. Hal tersebut tidak akan banyak membantu bagi konselor dan konseli sendiri karena sangat tidak mungkin untuk berpikir secara jelas tentang sesuatu permasalahan jika disampaikan secara bias dan melalui bahasa yang tidak spesifik Konselor membantu konseli untuk mengklasifikasi cara berpikir konseli. Lebih jelasnya, jika konseli memberikan kalimat yang samar-samar seperti "Hal-hal macam itu selalu mengganqgu saya". Kalimat "Hal macam-macam" merupakan ungkapan yang tidak akan dapat dimengerti atau tidak jelas. Untuk hal tersebut, konselor dapat menanyakan, "Apa yang anda maksud dengan hal yang macam-macam” atau pernyataan konseli sebagai berikut, "Saya tidak sanggup menahannya lagi". Kata "nya" dalam ungkapan konseli tersebut masih samar. Sebaiknya, kon-selor bertanya, "Siapa yang yanq membuat anda tidak sanggup menahan". Tujuan ketiga mempunyai kesamaan dengan tujuan kedua, yaitu membantu konselor mendapatkan pemahaman yang jelas tentang situasi/keadaan konseli. Terkadang konseli bercerita terlalu banyak sehingga cerita yang disampaikan sangat sulit untuk dipahami. Sebagai konselor, sebelum menanyakan suatu informasi kepada konseli, anda perlu mengetahui apakah informasi itu dibutuhkan atau tidak. Kemudian, jika anda tidak mempunyai informasi tersebut, apakah anda masih dapat membantu konseli? Jika jawaban itu "Ya", maka anda boleh membuat pertanyaan. Kebanyakan memberikan pertanyaan akan membuat konseli menutup diri dan menarik diri. Ingatlah bahwa parafrase dan refleksi perasaan akan dapat memotivasi konseli untuk dapat lebih terbuka. Oleh karena itu disarankan bagi anda untuk memberikan pertanyaan seba-tas pada tiga respon serta refleksi yang telah dibahas.
KoHGZ. 40 23 32 477 484 95 411 22 419